Minggu, 10 Mei 2009

LAPORAN TAHUNAN 2008

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya dapatlah laporan tahunan Puskesmas Sungai Alang tahun 2008 kami susun dengan sangat sederhana.

Laporan ini disajikan berdasarkan hasil kegiatan program selama satu tahun yang dilaksanakan di Puskesmas Sungai Alang, dimana program tersebut kesemuanya bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan Nasional.

Kami menyadari masih banyak kekurangan kekurangan maupun kendala yang dihadapi oleh Puskesmas Sungai Alang dalam melaksanakan kegiatan baik dari pelaksanaan program maupun pencatatan pelaporan. Hal ini dikarenakan masih kurangnya ketenagaan dari segi jumlah serta kemampuan petugas. Untuk itu bimbingan dan pembinaan terutama dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kemampuan Puskesmas di masa-masa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan tahunan ini dapat dibuat.

Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat bagi semua, terutama seluruh staf Puskesmas / pengelola program sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dan masukan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Sungai Alang, Pebruari 2009

Kepala Puskesmas Sungai Alang,

H. BAHRIAN NOOR, SKM

NIP. 19680114 198903 1 008

BAB I
PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayan kesehatan masyarakat dan sekaligus unit terdepan dalam pembanguan kesehatan kearah tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan paradigma sehat menuju Indonesia Sehat 2010.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, diselenggarakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu. Sebagaimana pembangunan Nasional adalah membangun manusia Indonesia yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila maka pembangunan Kesehatan adalah bagian terpadu dari pembangunan Nasional tersebut.

Puskesmas Sungai Alang merupakan salah satu Puskesmas yang berada dalam wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Puskesmas Sungai Alang terletak di desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan. Kecamatan Karang Intan terdiri dari 26 desa, dimana 13 desa merupakan wilayah kerja Puskesmas Sungai Alang, dan 13 desa yang lain merupakan wilayah kerja Puskesmas Karang Intan.

Setelah menjadi Puskesmas Induk mulai 1 Agustus 1991 Puskesmas Sungai Alang terus berupaya memperbaiki kinerjanya. Saat ini Puskesmas Sungai Alang berada pada Strata I, dan mendapat predikat peringkat II Kinerja Puskesmas se Kabupaten Banjar. Disamping itu penghargaan lain yang bersangkutan dengan kinerja tenaga medis dan paramedis banyak didapat, diantaranya juara I Kinerja Medis (Dokter Teladan) Tahun 2003 tingkat Kabupaten Banjar, Juara II Kinerja Medis (Dokter Teladan) Tahun 2003 tingkat Propinsi Kalimantan Selatan. Juara I Bidan Teladan tingkat Kabupaten Banjar tahun 2004, Juara III Bidan Teladan tingkat Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2004, juara III Bidan Teladan tingkat Kabupaten Banjar Tahun 2005, Juara I Poli Gigi tingkat Kabupaten Banjar, Juara I Paramedis Teladan Tingkat Kabupaten Banjar Tahun 2004, dan masih banyak lagi penghargaan lain yang sudah didapatkan.

Sejak Bulan Pebruari 2005 Puskesmas Sungai Alang ditingkatkan statusnya dari Puskesmas Rawat Jalan menjadi Puskesmas dengan Rawat Inap, dengan 10 Tempat Tidur. Dan sejak difungsikan, telah banyak menerima / merawat pasien yang memerlukan perawatan Rawat Tinggal.

1.
2

1. DATA DASAR

1. Keadaan Geografis

Puskesmas Sungai Alang pada mulanya hanya sebagai Puskesmas rawat jalan, namun kemudian berkembang dan mempunyai instalasi rawat inap. Puskesmas Sungai Alang terletak di desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan. Luas wilayah kerja Puskesmas Sungai Alang kurang lebih 146,1 km², terdiri dari 13 desa, dengan jumlah penduduk 17.683 jiwa (tahun 2008).

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sungai Alang adalah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pengaron
2. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Aranio
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Cempaka Kotamadya Banjarbaru.

Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Sungai Alang merupakan dataran rendah, pegunungan, hutan dan perkebunan karet. Jarak desa terdekat 0 km dan terjauh 20 km. 3 (tiga) desa dalam wilayah Puskesmas Sungai Alang termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS).

Secara geografis semua desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Pada musim kemarau mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, sedangkan pada musim hujan sulit dijangkau dengan kendaraan roda dua. Kendaraan angkutan umum ke semua desa masih sulit.

Mata pencarian sebagian besar penduduk adalah bertani, berkebun, beternak, buruh tambang dan sopir. Tingkat pendidikan mayoritas penduduk masih Sekolah Dasar (SD). Penduduk mayoritas beragama Islam.
3

1. Data Demografi

Penduduk dalam wilayah Puskesmas Sungai Alang yang meliputi 13 Desa pada tahun 2008 berjumlah 17.683 jiwa dan Kepala Keluarga 4.134 KK.

Tabel 1

DATA JUMLAH PENDUDUK

DIWILAYAH PUSKESMAS SUNGAI ALANG TAHUN 2007.

No


Desa


Jumlah penduduk


%


Jumlah KK

Abirau

1.262


7,24


330

Awang Bangkal Barat

2.518


14,46


483

Awang Bangkal Timur

1.136


6,52


255

Kiram

842


4,83


176

Mandiangin Barat

1.955


11,23


514

Mandiangin Timur

1.208


6,94


284

Mandkapau Barat

1.380


7,93


313

Mandikapau Timur

1.081


6,20


264

Padang Panjang

820


4,71


157

Pulau Nyiur

1.172


6,73


364

Sungai Alang

1.688


9,70


411

Sungai Asam

1.343


7,71


306

Sungai Landas

1.005


5,77


217

PUSKESMAS


17.410




4.074

1. Peta Wilayah Kerja

Lihat Lampiran

1. Denah Alur Kerja

Lihat Lampiran

4

Desa-desa yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Sungai Alang adalah sebagai berikut :

TABEL II

NAMA DESA, LUAS WILAYAH DAN JARAK DARI PUSKESMAS

No


Nama Desa


Luas Wilayah (km²)


Jarak ke Puskesmas (km)

1
Sungai Alang

8.82


0

2
Sungai Landas

4.75


2

3
Mandikapau Barat

9.84


1

4
Mandikapau Timur

7.76


3

5
Sungai Asam

11.06


9

6
Pulau Nyiur

13.10


13

7
Abirau

5.64


12

8
Padang Panjang

2.91


8

9
Mandiangin Barat

5.18


10

10
Mandiangin Timur

5.64


11

11
Kiram

23.12


20

12
Awang Bangkal Barat

15.12


15

13
Awang Bangkal Timur

20.02


16

PUKESMAS


146.1


5
B. DATA KETENAGAAN

Sumber Daya Puskesmas ( Keadaan Bulan Desember 2008 )
Sarjana Kes Mas : 1 orang
Dokter Umum : 1 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Bidan Puskesmas : 3 orang
Bidan Desa : 13 orang
Perawat Kesehatan : 5 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Petugas Sanitasi : 2 orang
Tenaga Gizi : 1 orang
Tenaga Administrasi : - orang
Analis : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
PTT Perawat : 1 orang
TKS Perawat : 3 orang
TKS Kesling : 1 orang
Clening servis : 2 orang

6.

C. DATA INVENTARIS BARANG

1. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Alang yaitu :
1. Puskesmas Rawat Inap : 10 Tempat Tidur, Ruang IGD, Ruang Op, Ruang Bersalin.
2. Puskesmas Pembantu : 3 Buah ( Mandiangin, Sungai Asam, Awang Bangkal –

Barat )
3. Puskesmas Keliling : 4 Kali ( Abirua, Pulau Nyiur, Awang Bangkal Barat,

Awang Bangkal Timur).
4. Posyandu Bayi : 18 Buah (semua desa)
5. Posyandu Lansia : 5 Buah ( Padang Panjang, Sungai Landas, Mandiangin -

Barat, Mandikapau Barat, Mandikapau Timur )
6. Pos Obat Desa : 3 Buah (Sungai Landas, Pulau Nyiur, Mandiangin Barat)
7. Polindes : 5 Buah ( Sungai Asam, Abirau, Pulau Nyiur, Kiram, dan

Sungai Landas )
8. Poskesdes : 3 Buah ( Mandikapau Barat, Awang Bangkal Barat,

Awang Bangkal Timur )

1. Sumber Daya Fisik Puskesmas

1. Gedung Puskesmas : Bangunan permanen dengan Luas 135 m², jumlah ruangan 12 buah.
2. Gedung Rawat Inap : Bangunan permanen dengan Luas 3.840 M persegi, jumlah ruangan 19 bh, 10 TT
3. Rumah Dinas : 3 buah (1 rumah dinas dokter, 2 rumah dinas paramedis)
4. Meubellair : Jumlah cukup (daftar inventaris terlampir)
5. Alat Transportasi : 1 buah mobil Pusling (Izuzu Phanter)7 buah sepeda motor dinas
6. Alat Komunikasi : Telepon Flexi ( rusak )
7. Penerangan : Listrik PLN
8. Alat rumah tangga : Komputer 2 buah, Radio kaset, Lemari es Imunisasi, Televisi, Parabola Digital, Wireless, DVD, LCD

7.

1. Sumber Daya Obat Puskesmas

Obat-obatan diterima dari Gudang Farmasi Kabupaten dalam jumlah dan jenis cukup memadai. Pengantaran obat ke Puskesmas dilakukan 2 bulan sekali. Obat-obatan yang seringkali kekurangan pada akhir bulan adalah jenis Antibiotika, Antirematik, Zalf mata dan Zalf kulit, upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan dan terus melakukan pengobatan rasional. Tempat penyimpanan obat Puskesmas baik gudang obat maupun apotik cukup baik.

7

D. DATA KEUANGAN.

Keuangan Puskesmas bersumber dari Operasional Puskesmas, Pengembalian dari jasa pelayanan PKDG Puskesmas, Askeskin dan JPK-MM.

1. Operasional Puskesmas
No Kegiatan Alokasi Daya serap
Tri. I Tri. II Tri. III Tri. IV

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.



Upah dokter jaga 24 jam

Upah pet. jaga rawat inap

Honor clening servis

Honor Pet. Jaga malam

Biaya alat tulis

Belanja penggandaan

Belanja alat pembersih

Belanjan BBM

Belanja Smering olie

Pengisian tabung oksigen

Belanja Makmin rapat

Pemeliharan komputer

Belanja telpon

Belanja Listrik


8.295.000,-

9.300.000,-

1.800.000,-

900.000,-

1.524.000,-

600.000,-

212.500,-

1.800.000,-

400.000,-

300.000,-

300.000,-

335.000,-

500.041,-

1.224.825,-


7.795.000,-

8.780.000,-

1.800.000,-

900.000,-

1.200.000,-

600.000,-

212.500,-

1.800.000,-

400.000,-

300.000,-

300.000,-

0,-

0,-

1.166.165,-



8.055.000,-9.060.000,-

1.800.000,-

900.000,-

1.580.000,-

600.000,-

212.500,-

1.800.000,-

400.000,-

300.000,-

300.000,-

150.000,-

0,-

1.421.065,-



8.530.000,-

9.560.000,-

1.800.000,-

900.000,-

1.852.000,-

600.000,-

212.500,-

1.800.000,-

400.000,-

0,-

300.000,-

115.000,-

0,-

315.920,-


100 %

100 %

100 %

100 %

100%

100 %

100 %

100 %

100 %

75 %

100 %

100 %

100 %

100 %

2. Retrebusi Jasa Pelayanan PKDG
No Uraian Penerimaan Keterangan

1.


Kembalian Jasa Pelayanan PKD gratis



Rp. 35.370.280,-


3. Askeskin dan JPK – MM
No Alokasi Penggunaan Saldo Keterangan

1.


Rp. 142.193.302,-


Rp. 116.398.100,-


Rp. 25.395.202,-


8

BAB II

KEGIATAN PROGRAM PUSKESMAS

A. PROGRAM DALAM GEDUNG

I. PROGRAM POKOK.

1. Program Kesehatan keluarga termasuk imunisasi

Program Kesehatan Keluarga telah memenuhi target yang ditentukan yaitu dalam jenis kegiatan K1 Murni mencapai 112 %, K4 Bumil / Fe 3 110 %, Neonatus 114 %, persalinan oleh nakes 108 %, Resti nakes 24 %, Resti masyarakat 2 %, Fe bufas 110 %, Vitamin A bufas 110 %, HB bufas 110 %, TT caten telah diberikan pada 410 WUS.

Imunisasi yang dilaksanakan di Puskesmas tahun 2008 telah mencapai UCI pada 13 desa dari 13 desa yang ada ( Desa Abirau tidak mencapai UCI ). Adapun hasil kegiatan imunisasi untuk BCG mencapai 97,3 %, DPT 1 95,3 %, DPT 3 90,6 %, Polio 1 77 %, Polio 4 62,2 % , campak 87,6 %, Hepatits B 1 96,8 % Hepatitis B 3 85,8 % dan TT ulang 79,1 % dari sasaran

2. Program Pelayanan Gizi Masyarakat

Program ini lebih diarahkan pada pelacakan dan penemuan gizi buruk yang ada diwilayh Puskesmas untuk ditemukan dan ditindaklanjuti dengan pengobatan dan pemberian makanan tambahan ( PMT ) sehingga tidak ada lagi bayi dan balita yang kekurangan gizi protein.

Kegiatan lain yang dilaksanakan pada umumnya mencapai target dimana pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk bayi mencapai 120 % dan untuk balita mencapai 173 %

3. Pengobatan dan rawat jalan / rawat inap

1. Pengobatan jalan

Pengobatan jalan mencakup pelayanan yang diberikan pada Puskesmas induk, Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes, Pusling dan lansia.

Jumlah kunjungan Puskesmas sebanyak 15.003 atau 85,6 % dari target, kunjungan baru 11.087 atau 99,5 %.

1. Rawat Inap.

Rawat inap dilakukan setelah hasil pemeriksaan pada rawat jalan / poli mengharuskan pasein untuk dirawat juga berdasarkan rujukan baik dari Pustu maupun dari Bidan di desa.

1. Kesehatan Jiwa

Dari target program 435 hanya tercapai 83 kasus atau 19,1 % sebagian besar tercakup dalam jenis kasus Gangguan Psikotik dan Gangguan Neurotik sedangkan jenis kasus Retardasi mental dan Gangguan Jiwa Bermula Pada Bayi,Anak dan Remaja tidak ada kasus.

9

d. Kesehatan Mata

Dari target 9% dari 17.683 jumlah penduduk atau 1.567 baru tercapai sebesar 147 atau 9,3 % yang sebagian besar tejadi dalam kasus Penyakit Mata lain lain yaitu 132 kasus sedangkan Glaukoma 0, Katarak 8, Kelainan refraksi 7 kasus.

e. Kesehatan gigi dan Mulut

Dari target 4 % jumlah penduduk atau 707 orang, ternyata kunjungan rawat jalan kesehatan gigi melebihi target menjadi 146 % atau 1.034 kunjungan. Pada umumnya Kunjungan pelayanan gigi terbanyak adalah jenis pengobatan Vulva. Untuk pelayanan diluar gedung yang sudah memenuhi target adalah dalam jenis kegiatan Desa UKGMD, Kunjungan petugas ke desa, SD yang telah dibina, SD yang melaksanakan sikat gigi masal, Murid SD yang mendapatkan penyuluhan dan yang telah dilakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut. Tapi untuk jenis kegiatan Jumlah penduduk yang mendapat pelayanan gigi sederhana dari kader masih sebesar 45 %, Jumlah murid SD yang perlu perawatan masih 30 % dan selanjutnya Jumlah Murid SD yang telah mendapatkan perawatan masih 40 %.

4. Pemberantasan penyakit (P2)

1. Pengobatan Malaria

Karena

1. Pneumonia dan Non Pneumonia

Jumlah kunjungan Pneumonia berjumlah 70 kasus atau masih 36,4 % dari target 192, semua pneumonia di temukan oleh petugas kesehatan, sedangkan kunjungan pneumonia berat 1 kasus, batuk bukan pneumonia 487 kasus dan ISPA 487 kasus.

1. TB Paru

Belum ada data

1. Diare.

Penemuan kasus diare tiap bulannya tidak terjadi peningkatan berarti atau tidak terjadi kejadian luar biasa ( KLB ). Hal ini dapat dilihat dari kasus yang ditemukan selama 1 tahun hanya mencapai 198 kasus atau rata-rata perbulan 16 kasus dari 13 desa wilayah Puskesmas.
10

1. Kusta.

Cakupan kunjungan kusta sebanyak 6 orang yang terdidi dari pasien MB 5 orang dan PB 1 orang yang kesemuanya telah selesai pengobatan.

5. Program Penyehatan Lingkungan

Masyarakat yang menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari hanya 54% saja. Dalam pemeriksaan kualitas air dalam bentuk sampel 0%. Rumah sehat baru mencapai 7,5 %, Penggunaan jamban sehat 13 %, Cakupan Spal 16 % Pemeriksaan TPM mencapai 85 %, yang memenuhi persyaratan baru mencapai 74 % sebagian besar berupa warung kopi dan pemeriksaan TTU mencapai 95 % yang sebagian besar telah memenuhi syarat kesehatan. Pemeriksaan Dalam Puskesmas telah terdapat klinik sanitasi yang selalu menerima konsultasi dari masyarakat atau rujukan dari petugas kesehatan lain.

6. Program PKM / PSM

Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sebagai alat media penyebarluasan informasi kesehatan dapat menjangkau 13 desa dengan frekuwensi jumlah penyuluhan sebanyak 304 kali, sedangkan jenis materi penyuluhan : KB 180 kali, P2M 12 kali Kesling, 24 kali, Obat berbahaya 12 kali, Kes gigi & mulut 24 kali.

Program Peran serta Masyarakat meliputi jumlah Posyandu sebanyak 18 buah, aktif 18 buah, jumlah kader 84 orang , aktif 54 orang

II. Program Penunjang

1. Laboratorium

Beberapa pemeriksaan telah mencapai target yaitu untuk pemeriksaan darah, 169 %, urine 125 %, sedangkan pemeriksaan sputum TBC baru 42 %. Semua sediaan tidak ada yang di rujuk.

2. Rujukan

Beberapa kasus yang tidak dapat diatasi ditingkat desa / Pustu dirujuk ke Puskesmas rawat inap dengan pengantar dari petugas didesa, sedangkan kasus ditingkat Puskesmas yang kasusnya berat dirujuk kerumah sakit,
B. PROGRAM LUAR GEDUNG

1. Posyandu Balita

Peminbangan bayi baru mencapai 55 %, tetapi untuk penimbangan batita baru 18 % dan balita baru 14 %.Jumlah posyandu seluruhnya sebanyak 17 buah dan aktif semua. Kader setiap posyandu ada dua ( 2 ) sampai ( 10 ) sepuluh orang.

11

1. Puskesmas Keliling.

Pelayanan Puskesmas Keliling dilaksanakan 4 ( empat ) kali dalam sebulan atau 48 laki dalam satu tahun dengan tujuan / jangkauan desa : Abirau, Pulau Nyiur, Awang Bangkal Barat dan Awang Bangkal Timur

1. Posyandu Lansia.

Posyandu Lansia dilaksanakan dilima desa yakni : Sungai Landas, Padang Panjang Mandiangin Barat, Mandikapau Barat dan Mandikapau Timur dengan jumlah lansia yang terdaftar pra lansia sebanyak 1. 893 orang dan lansia sebanyak 566 orang, Usila resti sebanyak 334 orang.

1. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )

Usaha pembinaan sekolah dalam wilayah Puskesmas Sungai Alang dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun dengan jumlah sekolah sebanyak 17 buah, Jumlah kunjungan petugas kesekolah mencapai 20 kali dari target 34 kali atau 58 %

1. PHN

Pemeriksaan / pembinaan terhadap keluarga rawan yaitu untuk maternal 51,9 % , bayi 4,3 %, Balita 28 %, Usila 69,5 % Penyakit kronis 85,7 % dan tindak lanjut pebderita 140 % , jumlah konatk 1 yang dibina 41,9 % dan jumlah keluarga selesai dibina 41,3 %

DATA KHUSUS

Daftar 10 penyakit terbanyak yang di temukan di Puskesmas di tahun 2008

NO


Jenis Penyakit


Jumlah


%

1
Gastritis (2102)

996


2
Common Cold (1801)

911


3
Batuk (4101)

758


4
Hipertensi Primer (1601)

697


5
Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernapasan Atas (1804)

557


6
Demam (4113)

533


7
Penyakit Kontak Alergi (3808)

526


8
Nyeri Ulu Hati (4104)

493


9
Penyakit Pulva dan Jaringan Periapikal (2005)

490


10
Mual dan Muntah (4103)

478


Jumlah





1. Data kasus yang dirujuk

Jumlah kasus yang dirujuk dari Puskesmas kerumah sakit tahun 2008.

~ Rujukan Umum : 124 kasus

~ Rujukan Askes : 62 kasus

~ Rujukan Jamkesmas : 135 kasus.

STROKE

STROKE

A. Pengertian

Strok merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurulogis yag pertama di Indonesia. Serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan medis yang harus di tangani secara cepat, tepat, dan cermat.

Strok adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurulogis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung sementara, beberapa jam (kebanyakan 10-20 menit), tapi kurang dari 24 jam, disebut sebagai serangan iskemia otak sepintas (transient ischaemia attack = TIA).

B. Etiologi

1. Infark Otak (80%)

emboli

1. Emboli kardiogenik

- fibrilasi atrium atau aritmia lain

- trombus mural ventrikel kiri

- penyakit katup mitral atau aorta

- endokarditis (infeksi atau non-infeksi)

1. Emboli paradoksal (foramen Ovale paten)
2. Emboli arkus aorta

aterotrombotik (penyakit pembuluh darah sedang-besar)

1. penyakit ekstrakranial

- arteri karotis interna

- arteri vertebralis

1. penyakit intrakranial

- arteri karotis interna

- arteri serebri media

- arteri basilaris

- lakuner

1. perdarahan intraserebral (15%)

- hipertensif

- malformasi arteri-vena

- angiopati amiloid

1. perdarahan sub arachnoid (5%)
2. penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan)
1. Trombosis sinus dura
2. Diseksi arteri karotis atau vertebralis
3. Vaskulitis sistem saraf pusat
4. Penyakit moya-moya (oklusi arteri besar intrakranial
5. Migren
6. Kondisi Hiperkoagulasi
7. Penyalahgunaan obat
8. Kelainan hematologis (anemia sel sabit, polisitemia, atau leukemia)
9. Miksoma atrium

C. Faktor Resiko

- yang tidak dapat diubah : usia, jenis kalamin pria, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA atau strok, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium , dan heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria

- yang dapat diubah : hipertensi, diabetes melitus, merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi oral, hematokrit meningkat, bruit karotis asimtomatis, hiperuresemia, dan dislipidemia.

D. Manifestasi Klinis

Pada strok non hemoragik (iskemik), gejala utamanya adalah timbulnya defisit neurulogis secara mendadak/subakut, didahului gejala prodromal, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tak menurun, kecuali bila embolus cukup besar. Biasanya terjadi pada usia > 50 tahun.

Menurut WHO, dalam International Statitical Classification of Diseases and Related Health Problem 10” Revision strok hemoragik di bagi atas :

1. Perdarahan intraserebral (PIS)
2. Perdarahan subarachnoid

Strok akibat PIS mempunyai gejala prodromal yang tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena hipertensi. Serangan seringkali siang hari, saat aktivitas, atau emosi/marah. Sifat nyeri kepalanya hebat sekali. Mual dan muntah sering terdapat pada permulaan serangan hiperemesis/hemiplegi biasa terjadi sejak permulaan serangan. Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (65% terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara ½ s.d 2 jam, dan 12% terjadi setelah 2 jam, sampai 19 hari).

Pada pasien dengan PSA didapatkan gejala prodromal berupa nyeri kepala hebat dan akut. Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi. Ada gejala/tanda rangsangan meningeal. Edema papil dapat terjadi bila ada perdarahan subhialoid karena pecahnya aneurisma pada a. Komunikans anterior atau a. Karotis interna.

Gajala neorulogis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya. Manifestasi klinis strok akut dapat berupa :

- Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak

- Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan (gangguan hemisensorik)

- Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor, atau koma)

- Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau kesulitan memahami ucapan)

- Disartria (bicara pelo atau cadel)

- Gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler) atau diplopia

- Ataksia (trunkal atau anggota badan)

- Vertigo, mual dan muntah, atau nyeri kepala

E. Diagnosis

- Klinis anamnesis dan pemeriksaan fisik-neurologis

- Sistem strok untuk membedakan jenis strok

Skor Strok Siriraj : (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) – (3x pertanda ateroma) – 12

Skor > 1 : perdarahan supratentorial

1. Skor – 1 s.d 1 : perlu CT scan

Skor < -12 : infark serebri

Derajat kesadaran : 0 = kompos mentis, 1 = somnollen ; 2 = sopor/koma

Vomitus : 0 = tidak ada, 1 = ada

Nyeri kepala : 0 = tidak ada ; 1 = ada

Ateroma : 0 = tidak ada, 1 = salah satu atau lebih : diabetes, angina, penyakit pembuluh darah

- CT scan merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark dengan perdarahan

- Sken resonansi manetik (MRI) lebih sensitif dari CT scan dalam mendeteksi infark serebri dini dan infark batang otak.

F. Prinsip penatalaksanaan strok iskemik / nonhemoragik

1. Membatasi atau memulihkan iskemia akut yang sedang berlangsung (3-6 jam pertama) menggunakan trobolisis dengan rt-PA (recombinant tissue – plasminogen activator). Pengobatab ini hanya boleh diberikan pada strok iskemik dengan waktu onset < 3 jam dan hasil CT scan normal. Obat ini sangat mahal dan hanya dapat dilakukan di rumah sakit yang fasilitasnya lengkap.
2. Mencegah perburukan neurologis yang berhubungan dengan strok yang masih berkembang (’jendela terapi’ sampai 72 jam).

Progresivitas strok terjadi pada 20-40% pasien strok iskemik yang dirawat, dengan resiko terbesar dalam 24 jam pertama sejak onset gejala. Perburukan klinis dapat disebabkan oleh salah satu mekanisme berikut ini :

- Edema yang progresif dan pembengkakan akibat infark masalah ini umumnya terjadi pada infark luas. Edema otak umumnya mencapai puncaknya pada hari ke-3 sampai hari ke-5 setelah onset strok dan jarang menimbulkan masalah dalam 24 jam pertama. Terapi dengan manitol bermanfaat. Hindari cairan hipotonik. Steroid tidak efektif.

- Ekstensi teritori infark. Ini dapat disebabkan oleh trombosis yang progresif dalam sebuah pembuluh darah yang tersumbat (misalnya infark batang otak yang progresif pada seorang pasein dengan trombosis arteri basilaris) atau kegagalan perfusi distal yang berhubungan dengan stenosis atau oklusi yang lebih proksimal (misalnya perluasan infark zona perbatasan internal pada seorang pasien dengan oklusi arteri karotis interna). Heparin dapat mencegah trombosis yang progresif dan optimalisasi status volum dan tekanan darah yang dapat menyerupai kegagalan perfusi.

- Konversi hemoragis. Masalah ini diketahui dari hasil radiologis tetapi jarang menimbulkan gejala klinis. Tiga faktor resiko utama adalah usia lanjut, ukuran infark yang besar, dan hipertensi akut. Jangan memberikan antikoagulan pada pasien resiko tinggi selam 48-72 jam pertama setelah onset strok. Bila ada hipertensi berat obati pasien dengan obat anti hipertensi.

1. Mencegah strok berulang dini (dalam 30 hari sejak onset strok). Sekitar 5% pasien yang dirawat dengan strok iskemik mengalami serangan strok kedua dalam 30 hari pertama. Resiko ini paling tinggi (lebih besar dari 10%) pada pasien dengan pasien stenosis karotis yang berat dan kardio emboli serta paling rendah 1% pada pasien dengan infark lakuner. Terapi dini dengan heparin dapat mengurangi resiko strok berulang dini pada pasien dengan kardioemboli.

G. Protokol Penatalaksanaan Strok Hemoragik

1. Singkirkan kemungkinan koagulopati : pastikan masa protrombin den masa tromboplastin parsial adalah normal. Jika masa protrombin memanjang, berikan plasma beku segar (FFP) 4-8 unit intravena dan setiap 4 jam dan vit K 15 mg intravena bolus, kemudian 3 kali sehari 15 mg subkutan sampai masa protrombin normal. Koreksi antikoagulasi heparin dengan protamin sulfat 10-50 mg lambat bolus (1 mg mengoreksi 100 unit heparin)
2. Kendalikan hipertensi : berlawanan dengan infark serebri akut, pendekatan pengendalian tekanan darah yang lebih agresif dilakukan pada pasien dengan perdarahan intraserebral akut, karena tekanan yang tinggi dapat menyebabkan perburukan edema perihematom serta meningkatkan kemungkinan perdarahan ulang. Tekanan darah sitolik > 180 mmHg harus diturunkan sampai 150-180 mmHg dengan labetalol (20 mg intravena dalam 2 menit; ulangi 40-80 mg intravena dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diinginkan kemudian infus 2 mg/menit (120 ml/jam) dan dititrasi atau penghambat ACE misalnya kaptopril 12,5-25 mg , 2-3 kali sehari. Atau antagonis kalsium misalnya nefedipin oral 4 kali 10 mg.
3. pertimbangkan konsultasi bedah saraf bila : perdarahan serebelum diameter lebih dari 3 cm atau volum > 50 ml. Untuk dekompresi atau pemasangan pintasan ventrikulo peritoneal bila ada hidrosefalus obstruktif akut atau kliping aneurisma.
4. pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan aneurisma atau malformasi arteriovenosa. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada pasien usia muda (< 50 tahun) yang nonhipertensi bila tersedia fasilitas.
5. Berikan manitol 20% (1kg/kgBB, intravena dalam 20-30 menit) untuk pasien dengan koma dalam atau tanda-tanda tekanan intrakranial yang meninggi atau ancaman berniasi. Steroid tidak terbukti efektif pada perdarahan intraserebral. Steroid hanya dipakai pada kondisi ancaman herniasi transtentorial. Hiperventilasi dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan intrakranial.
6. pertimbangkan fenitoin (10-20 mg/kgBB intravena, kecepatan maksimal 50 mg/menit; atau peroral) pada pasien dengan perdarahan luas dan derajat kesadaran menurun, profilaksis beralasan jika kondisi pasien cukup kritis dan membutuhkan intubasi, terapi tekanan intrakranial meningkat atau pembedahan.
7. pertimbangkan operasi hipervolemik dan nimodipin untuk mencegah vasospasme bila secara klinis, pungsi lumbal atau CT scan menunjukkan perdarahan subarachnoid akut primer.
8. Perdarahan intraserebral

- obati penyebabnya

- turunkan tekanan intrakranial yang meninggi

- berikan neuroprotektor

- tindakan bedah, dengan pertimbangan usia dan skala koma Glaslow (> 4), hanya dilakukan pada pasien dengan :

1. Perdarahan serebelum dengan diameter > 3 cm (kraniotomi decompresi)
2. Hidrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikel atau serebelum (VP shunting)
3. Perdarahan lobar diatas 60 cc dengan tanda-tanda peninggian tekanan intrakranial akut dan ancaman herniasi.

1. perdarahan subaraknoid

- Nimodipin dapat diberikan untuk mencegah vasospasme pada perdarahan subarachnoid primer akut.

- Tindakan operasi dapat dilakukan pada perdarahan subarachnoid stadium I dan II akibat pecahnya aneurisma sakular Berry (clipping) dan adanya komplikasi hidrosefalus obstruktif (VP shunting).

Daftar Pustaka

1. Marshall, RS On call neurology. 1998: 119-25
2. Easton DJ. Currentadvances in the management of stroke. 1998 (supplement)
3. Konsensus Nasional Pengelolaan stroke di Indonesia PERDOSSI. 1999
4. Warlow, et al. Stroke : a partical guide to management. 1996 : 385-430

PELUANG USAHA

Disini saya ingin berbagi informasi peluang usaha, kali aja ada yang tertarik..
Anda tentunya mempunyai HP bukan?, berapa banyak uang yang harus anda keluarkan setiap bulan untuk mengisi pulsa anda?. Nah disini saya ingin mengajak anda untuk merubah gaya kebutuhan anda terhadap "pulsa", bukan lagi sebagai pengeluaran, tapi menjadikan HP anda sebagai sumber penghasilan...
Mau tau caranya?..
Silahkan kunjungi :

http://www.pulsabisnisfree.cjb.net
Bisnis pulsa tanpa modal, pendaftaran gratis, anda cukup belanja pulsa anda setiap bulan disini dengan harga yang sangat murah dari harga counter, silahkan buktikan, jangan lupa ajak teman atau kenalan anda utuk gabung agar anda mendapatkan penghasilan dari bisnis ini.....

http://www.jutawanpulsa.cjb.net
Bisnis pulsa dengan modal 43rb, anda berpaluang mendapatkan uang, sepeda motor, mobil dan rumah mewah, dengan anda bergabung dan mereferensikan bisnis ini kepada orang lain.

Tunggu apa lagi, toh bergabung atau tidak anda tetap membutuhkan pulsa setiap bulan. Disini anda akan mendapatkan pulsa dengan harga yang sangat murah, jangan sia-siakan kesempatan anda..

Senin, 04 Mei 2009

Profil Puskesmas Sungai Alang

Puskesmas Sungai Alang didirikan tahun 1991, terletak di desa Sungai Alang RT 03 RW 02 Kecamatan karang Intan. Awal berdirinya Puskesmas Sungai Alang merupakan pengembangan dari Pustu wilayah kerja Puskesmas Karang Intan. Karena kunjugan Pustu tersebut sangat tinggi dan banyakya desa yag harus di layani sehingga Pustu tersebut akhirnya dikembangkan menjadi Puskesmas Induk, tepatnya pada bulan Agustus tahun 1991.
Pada tahun 1991, sejak dikembangkan menjadi Puskesmas Induk, Puskesmas Sungai Alang menggunakan bangunan Ex Pustu tersebut sebagai gedung pelayanan pasien yang mulanya terletak di RT 02 Desa Sungai Alang. Dengan peralatan dan kondisi seadanya, luas gedung yag sempit, tidak diimbangi dengan penambahan tenaga Medis dan Paramedis.
Pada tahun 1992, karena bangunan yang sangat sempit untuk tenaga Medis dan Paramedis, akhirnya dibangun/ditambah bilik berukuran 3x4m untuk raung kartu, sehingga sedikit dapat mengurangi kepadatan ruangan.
Aku datang bekerja di Puskesmas Sungai Alang sejak mulai diangkat sebagai tenaga Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1991, tepatnya bulan Nopember. Pada waktu itu aku yang masih berstatus CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) mulai bekerja dengan keadaan yang masih asing bagiku, karena memulai dunia baru sebagai seorang calon Pegawai Negeri. Pada waktu itu tenaga Puskesmas baru beberapa orang, yaitu :
1. Yohan Fauri (Perawat Kesehatan)
2. Guzali Imuh Alm. (Perawat Kes)
3. Nuraini As Alm. (Perawat Kes.)
4. St. Khadijah (Tenaga Bidan)
5. Eny Apriati (Tenaga Bidan)
6. Rida Husni (Aku/Perawat Kesehatan)
Itulah tenaga yang ada pada waktu itu, dengan keterbatasan tenaga yang ada, harus melayani pasien dan menjalankan program Puskesmas, dengan membawahi 13 desa wilayah kerja. Dapat dibayangkan betapa ribetnya pada waktu itu. Belum lagi kondisi jalan pada waktu itu yang masih belum diaspal, aku yang pada waktu itu pulang pergi bekerja harus melalui kondisi jalan yang berbatu dan berdebu, dan bila hujan beceknya minta ampun. Bila Pusling (Puskesmas Keliling) kunjugan ke desa-desa aduuuh... minta ampun. Jalan-jalan yang dilewati berbatu dan berdebu merupakan makanan pahit yang harus ditelan seminggu sekali. Tapi yang namanya tugas dan pengabdian yang harus diemban sebagai Pegawai Negeri akhirnya segala kesulitan apapun aku terima dengan ikhlas.
Pada tahun 1992 mulai berdatangan tenaga baru, baik Paramedis maupun Tenaga Medis, yaitu :
1. Dr. Uus Rustandi ( Dokter pertama Puskesmas Sungai Alang)
2. Sukinem (Tenaga Kesling)
3. Nurul Hilaliah (Tenaga Tata Usaha)
4. Satriansyah (Tenaga Kesling)
5. Purnamawati (Tenaga Bidan)
6. Rosida Kurniati (Perawat Kesehatan)
Tahun 1993, tambahan tenaga yaitu :
1. Nurussobah Misna (Tenaga Kesling)
2. Surungan Nainggolan (Tenaga Pekarya)
3. Rini Agustina (Tenaga Gizi)
4. Rudiansyah (Perawat Gigi)
5. Herliyani (Tenaga Kesling)
Sejak itu beban kerja mulai berkurang karena tenaga Puskesmas sudah mulai banyak sehingga pembagian tugas dapat lebih dapat diatur sedemikian rupa.
Tahun 1994 Puskesmas Sungai Alang pindah ke bangunan baru yang lebih luas, yang berdiri di atas sebidang tanah berukuran ...... m, dan bangunan Puskesmas yang luas secara permanen dengan dilengkapi rumah Medis 1 buah dan rumah dinas Paramedis 2 buah. Sehingga pelayanan kepada pasien lebih nyaman dengan bangunan yang permanen dan lantai keramik.
Seiring berjalannya waktu, Puskesmas Sungai Alang terus mengalami kemajuan, kunjungan Puskesmas terus meningkat. Pada tahun 2005 Puskesmas ditingkatkan menjadi Puskesmas Rawat Inap, dengan jumlah ruang rawat 5 ruangan perawatan/5 tempat tidur. Puskesmas Rawat Inap Sungai Alang diresmikan pada bulan Pebruari tahun 2005 oleh Bupati Banjar H.Rudy Ariffin (sekarang menjadi Gubernur Kalsel), yang saat itu Kepala Puskesmas dipimpin oleh Dr. Widya Wiri Utami.
Pada awal diresmikannya Puskesmas Rawat Inap Sungai Alang, mulai berdatangan pasien-pasien dari berbagai penjuru desa wilayan Kecamatan Karang Intan. Setiap hari ada pasien yang dirawat. Hingga sekarang Rawat Inap Puskesmas Sungai Alang sudah berusia 4 (empat) tahun, pasien yang dirawat setiap bulan berkisar antara 12 - 18 orang. Kadang-kadang ada kalanya pasien kosong sama sekali, tapi tak lama kosong pasti ada yang masuk lagi.
Dengan diberlakukannya Pelayanan Kesehatan Dasar Bersubsidi 24 jam oleh Bupati Banjar sejak 1 Jaqnuari 2008, sekarang Puskesmas Rawat Inap Sungai Alang melayani pasien secara gratis kepada masyarakat Kecamatan Karang Intan khususnya dan seluruh masyarakat Kabupaten Banjar pada umumnya. Siapapun orang yang datang ke Puskesmas Sungai Alang baik berobat jalan ataupun rawat inap, selama masih penduduk Kabupaten Banjar maka akan kami layani secara gratis.
Adapun pelayanan kesehatan dasar gratis yang dilayani di Puskesmas Rawat Inap Sungai Alang selama 24 jam, ada 11 pelayanan dasar yaitu :
1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
2. Pemeriksaan fisik
3. Laboratorium sederhana
4. Tindakan medis sederhana
5. Pemeriksaan dan pengobatan gigi
6. Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi dan balita
7. Pemberian obat-obatan sesuai ketentuan
8. Pelayanan KB dan pelayanan efek samping
9. Pelayanan gawat darurat
10. Paket pelayan rawat inap
11. Pertolongan persalinan.

Untuk paket rawat inap, kami sediakan secara gratis, yaitu :
1. Ruang rawat inap
2. Makan minum pasien 3 x sehari
3. Obat-obatan standar (obat oral dan injeksi, cairan infus)
4. Tindakan Keperawatan/tenaga perawat
5. Tindakan dan pemeriksaan medis/tenaga dokter
6. Pemeriksaan laboratorium sederhana.
Paket rawat inap ini berlaku baik untuk masyarakat Kabupaten Banjar dengan menggunakan KTP ataupun menggunakan Kartu Jamkesmas/KS (Kartu Sehat).
Untuk pasien yang dirawat di Puskesmas Rawat Inap Sungai Alang akan kami usahakan untuk diberikan perawatan dan pengobatan sampai sembuh/pulang tanpa ditarif pembayaran sepeserpun, kecuali bila diperlukan obat-obatan yang tidak standar/non standar yang harganya mahal maka terpaksa akan kami bebankan kepada pasien untuk membelinya.